Sabtu, 06 Juni 2020

PEMANFAATAN IOT UNTUK KETERSEDIAAN AIR BERSIH - KELOMPOK 11 DIGITAL SOCIETY UNUD

oleh Kelompok 11 Mata Kuliah Digital Society Universitas Udayana
Author : Wahyu Ramadhan, Mahasiswa S1 Informatika Universitas Udayana


Pemanfaatan IoT Untuk Ketersediaan Air Bersih Sebagai Upaya Pendukung Pola Hidup Bersih dan Sehat di Tengah Wabah COVID-19

Kelompok 0011
1710521013_Ni Putu Lilik S D
1806541048_Aisyah Nur Khasanah Haq
1805541009_Yohanes Andre Setiawan
1705541067_Giusna Dipankara Kusnandar
1808561077_Wahyu Ramadhan
1705551022_Ni Made Meriliana Candra Devi
1910521055_Gilbert Yerusalem
1905531023_Dimas Eko Agustian
Mata Kuliah Digital Society ( https://digitalsociety.unud.ac.id/ )
Universitas Udayana ( https://unud.ac.id )
2020


I. LATAR BELAKANG & PERMASALAHAN 
Terjadinya wabah COVID-19 menggiring setiap orang untuk selalu menerapkan kebiasaan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Penerapan kebiasaan ini diharapkan mampu untuk mencegah dan mengurangi rantai penyebaran COVID-19. Selain itu, kebiasaan ini erat kaitannya dengan ketersediaan air bersih. Namun, berdasarkan hasil penulusuran data informasi ketersediaan air bersih di daerah Bali, terdapat bagian barat dan timur wilayah Bali yang mengalami kekurangan ketersediaan air bersih. Berdasarkan permasalahan tersebut dan mengingat saat ini merupakan masa Revolusi Industri 4.0 yang salah satunya menghasilkan perangkat IoT, maka kami merancang inovasi konsep pemanfaatan IoT untuk ketersediaan air bersih sebagai pendukung kebiasaan PHBS di tengah wabah COVID-19.
Gambar 1. Peta Rata-rata Kondisi Surplus dan Defisit di Wilayah Bali

II. TUJUAN
Tujuan utama perancangan konsep ini adalah untuk menampung air hujan dan air tanah dengan bantuan perangkat IoT yang dapat mendeteksi kelayakan hasil tampungan air tersebut.


III. MANFAAT

Manfaat yang diperoleh dari adanya inovasi konsep pemanfaatan IoT untuk ketersediaan air bersih ini diantaranya:
  1. Mendukung kebiasaan PHBS;
  2. Memberikan informasi kelayakan dan ketersediaan air bersih;
  3. Krisis air bersih teratasi; dan
  4. Mengurangi rantai penyebaran COVID-19

IV. RUANG LINGKUP

Perancangan konsep ini memiliki ruang lingkup di daerah Bali. Hal ini ditamakan untuk bagian Barat dan Timur wilayah Bali yang masih kekurangan pasokan air bersih. Selain itu, standar air bersih untuk mendukung kebiasaan PHBS juga menjadi batasan dari ide ini. Perancangan ide ini masih pada batasan penggunaan alat dengan parameter pH (kimia) dan suhu (fisik) untuk melihat kelayakan dan ketersediaan air bersih yang sudah ditampung.


V. TEKNOLOGI YANG DIPERLUKAN

Perancangan inovasi konsep ini memerlukan teknologi IoT (Internet of Thing). Rancangan alat IoT ini terdiri dari komponen utama NodeMCU beserta komponen lain berupa pH meter dan sensor suhu. Setiap komponen pada perangkat IoT ini memiliki perannya masing-masing. NodeMCU memiliki integrasi dengan Wi-Fi, pH meter menggambarkan kemasaman air, dan sensor suhu menggambarkan kondisi air. Selain itu masih ada ha yang perlu dikaji kembali terkait standar air bersih berdasarkan komponen fisik, kimia, dan biologi sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.32 tahun 2017.
Gambar 2. Rancangan Alat IoT untuk Ketersediaan Air Bersih
Sumber: Rancangan Tim Penulis (Yohanes Andre Setiawan)

VI. ILUSTRASI CARA KERJA RANCANGAN
Cara kerja dari alat diatas adalah dengan menggunakan pH meter dan sensor suhu yang terkoneksi ke NodeMCU untuk memeriksa kadar pH dan suhu dari air yang ditampung. pH meter dan sensor suhu diletakkan di dalam air hasil tampungan supaya dapat mengukur kadar pH dan suhu air. Ketika data sudah didapatkan oleh NodeMCU maka data tersebut harus diolah terlebih dahulu sebelum menghasilkan data pH dari air. Jika data sudah diolah maka data sudah bisa digunakan, untuk mengakses data tersebut, pengguna bisa menggunakan Smartphone karena NodeMCU ini sudah bisa terkoneksi dengan Wi-Fi. Fungsionalitas tersebut membuat alat ini bisa disebut perangkat IoT karena sudah bisa terintegrasi dengan internet. Berikut ini merupakan diagram alir cara kerja rancangan inovasi konsep ini.
Gambar 3. Diagram Alir Ilustrasi Cara Kerja Rancangan
Sumber: Ilustrasi Tim Penulis (Wahyu Ramadhan)

Tulisan ini ditujukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Digital Society Universitas Udayana.

REFERENSI
  • Bintari, Heppy Febriana Abdi, dan Soetamto. ANALISIS NERACA AIR METEOROLOGIS DI PROVINSI BALI. Tangerang Selatan. Diakses pada laman < https://perpus.stmkg.ac.id/view-pdf.php?id=1388 >.
  • Menteri Kesehatan Repuublik Indonesia. 2017. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO. 32 TAHUN 2017. Indonesia.
  • Savitri, Astrid. 2019. Revolusi Industri 4.0: Mengubah Tantangan Menjadi Peluang di Era Disrupsi 4.0. Yogyakarta : Penerbit Genesis. Cetakan III.
  • Suandra, I Ketut. 2017. KONDISI DAN TINGKAT PENCEMARAN AIR DI BALI. JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA. DENPASAR.
  • WHO. 2020. Coronavirus. Diakses pada laman < https://www.who.int/health-topics/coronavirus>.

PEMANFAATAN IOT UNTUK KETERSEDIAAN AIR BERSIH - KELOMPOK 11 DIGITAL SOCIETY UNUD

oleh Kelompok 11 Mata Kuliah Digital Society Universitas Udayana Author : Wahyu Ramadhan , Mahasiswa S1 Informatika Universitas Udayana ...