oleh Wahyu Ramadhan, Mahasiswa S1 Informatika Universitas Udayana
Teknologi Smart Big HEPA Purifier untuk Ruangan Minim Ventilasi
Wahyu Ramadhan1, I Dewa Made Bayu
Atmaja Darmawan2
PS.
Informatika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam,
Universitas Udayana (https://unud.ac.id)
wahyu.wrseven@gmail.com1
Pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok, Covid-19 (Coronavirus Disease 2019) menyebar
dengan pesat ke seluruh dunia tak terkecuali Indonesia. Menurut data dari PHEOC
Kemkes RI per tanggal 14 April 2020, di Indonesia ada 4.839 orang positif
Covid-19, 459 orang meninggal, dan 426 orang dinyatakan sembuh. Berbeda dengan
SARS dan MERS yang menular saat penyakit mulai parah, pada Covid-19 orang sudah
bisa menularkan pada tiga hari pertama kena virus[1].
Menurut WHO, cara penyebaran virus corona melalui
orang yang telah terinfeksi virus corona. Penyakit dapat menyebar melalui
tetesan kecil dari hidung atau mulut ketika seseorang yang terinfeksi virus ini
bersin atau batuk[2]. Beberapa studi menyebutkan bahwa virus corona juga dapat
menular melalui udara yang cenderung tenang di dalam ruangan ber-AC yang minim
ventilasi. Dalam penelitian menggunakan kamera bersensitivitas tinggi,
percikan-percikan bersin seseorang akan jatuh ke lantai lebih lama pada ruangan
minim ventilasi. Selain itu, ditemukan partikel-partikel yang cukup lama
mengambang di udara sehingga adanya hipotesis bahwa virus corona dapat menular
melalui udara khususnya pada udara tenang.
II. Pembahasan
1. Smart Big
HEPA (High Efficiency Particulate Air) Purifier
a. Sejauh ini, sudah banyak
produk-produk Air Purifier yang
dijual secara massal. Air purifier sendiri tidak hanya bisa menyaring udara
dari kotoran seperti debu. Kuman dan bakteri juga dapat disaring menggunakan
alat ini. Menariknya lagi, kemampuannya dalam membersihkan udara ini bisa
mencapai 95%[3]. Adanya HEPA akan semakin meningkatkan kualitas udara yang
dihasilkan. HEPA merupakan filter yang dibuat, diuji dan disertifikasi sehingga
sesuai dengan standar Institute of Environmental Sciences and Technology (IEST)[4].
b. Produk Smart Big HEPA Purifier ini adalah gagasan produk untuk meningkatkan kualitas dan
efisiensi dari Air Purifier yang
sudah ada. Dimana produk ini memiliki sensor kelembaban, suhu, dan kualitas
udara dalam ruangan. Kata “Big” mewakili
ukuran produk ini yang ditujukan untuk ruangan yang lebih besar seperti aula
dan gedung-gedung pusat perbelanjaan. Selain itu, kata “Smart” menyatakan bahwa produk ini dibekali dengan konsep Internet of Things dimana pengguna dapat
memantau keadaan ruangan, produk, serta melakukan perintah ke produk melalui
internet yang diintegrasikan ke dalam aplikasi mobile maupun desktop.
2. Cara kerja Smart Big HEPA Purifier
Cara kerja produk ini adalah
udara yang ada di sekitar dihisap menggunakan kipas yang ada di dalam air
purifier. Udara ini kemudian dilanjutkan ke bagian filter yang terdapat pada
bagian belakang. Di dalam filter inilah terjadi proses penyaringan udara. Udara
yang telah disaring selanjutnya disalurkan ke bagian depan dan dikeluarkan oleh
air purifier dalam kondisi lebih segar dan bebas polusi[3]. Sensor-sensor akan
bekerja untuk mengamati kondisi ruangan dan akan menampilkan ke bagian display
produk dan aplikasi secara real-time.
3. Kelebihan dan Kekurangan
a. Kelebihan
-
Kualitas
dan efisiensi dari produk ini lebih baik daripada Air Purifier biasa
-
Adanya
sensor yang dapat menginformasikan keadaan ruangan kepada pengguna
-
Konsep
IoT pada produk akan mempermudah pengguna untuk melakukan track & control
b. Kekurangan
-
Karena
ukurannya besar, maka produk ini akan memakan tempat yang besar pula
-
Memerlukan
biaya yang lebih mahal daripada Air
Purifier pada umumnya
III. Kesimpulan
Ventilasi pada ruangan sangatlah penting karena dapat
membersihkan udara dari polusi, bakteri maupun virus secara alami. Meskipun
Covid-19 menular melalui droplet atau
percikan air liur, namun masih ada partikel-partikel dari bersin yang
mengambang di udara tenang yang dikhawatirkan dapat menularkan virus dan
bakteri. Produk Smart Big HEPA Purifier ditujukan untuk ruangan yang minim
ventilasi untuk mengatasi partikel yang mengambang tersebut sekaligus
memperbaiki kualitas udara di ruangan.
Tulisan ini ditujukan sebagai hasil tugas mata kuliah Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Pranala Luar: Website Universitas Udayana, Website Ilmu Komputer Universitas Udayana
Pranala Luar: Website Universitas Udayana, Website Ilmu Komputer Universitas Udayana
Referensi:
[1] Moedjiono, A. Walujani, “Sejarah Panjang Virus Korona,” KOMPAS.com, 2020. https://bebas.kompas.id/baca/opini/2020/04/08/sejarah-panjang-virus-korona/ (diakses 14 April 2020).
[2] Redaksi, “Awas,
Ini Cara Penyebaran Virus Corona Covid-19 versi WHO,” CNBC Indonesia, 2020. https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200413085305-37-151388/awas-ini-cara-penyebaran-virus-corona-covid-19-versi-who
(diakses 15 April 2020).
[3] News & Events, “Bagaimana
Air Purifier Bekerja?,” Sharp ID, 2017. https://id.sharp/news/bagaimana-air-purifier-bekerja (diakses 15 April 2020).
[4] Mubarok, M. Fithrul, “HEPA Filter dan Kegunaanya Di Industri Farmasi,” Farmasi Industri, 2016. https://farmasiindustri.com/cpob/hepa-filter-dan-kegunaanya-di-industri-farmasi.html
(diakses 15 April 2020).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar